Perjalananku menjelang
Natalan di bengkayang
Sore 20 desember 2011 bergegas pulang dari jalan 28 Oktober
siantan tempat hari-hariku bekerja di lembaga sosial, sekitar jam 2 menjelang
senja kami melaju ke singkawang bersama Firmius teman 1 Asramaku dulu.
Sampai di sei pinyuh cuaca dingin menusuk tulang lalu
kumenepi singgah di warkop untuk sekedar melepas lelah. Akupun mencicipi
makanan, seketika itu juga terbayarlah rasa laparku
Lalu kami melanjutkan kembali perjalanan kami, tidak lam
kemudian awan mempawah menyiram perjalaan kami, basah kuyup, kerituing
tanganku. Gelap meliputi mengawal hujan kian menghujam muka, setia hingga kota
singkawang.
Jam 10 malam kami tiba di rumah mama devy kaka kandung
firminus teman perjalananku.
Tanggal 22 kai melanjutkan perjalanan ke Bengkayang kampong halamannya,
berada di ujung kecamatan 17 kabupaten bengkayang, begitu terdengar akrab dilidah
warganya.
Sore tiba di semawing jam 4, perjalanan terasa melelahkan.
Setelah nginap 3 malam di singkawang akhirnya sampai juga di bengkayang, banyak
hal yang kami jumpai pemandangan di
gunung pandareng yang dihiasi dnegan tikungan 180 derajat.
Malam gerimis meramaikan kampung semawing yg sepi, suasana
rumah juga terasa lengang. Setelah
santap malam bersama keluarga Firminus dilengkapi kesederhanaan tradisionil
kuliner kampong (upak ruak dalam bahasa iban yaitu diambil dari pucuk rotan,
rasanya agak pahit ini termasuk salah satu mitos iban dari dahulu kala orag
Iban umur panjang dan jarang terkena sakit penyakit, mereka akrab dan
bersahabat hingga makan dari alam) yang selama ini aku idam – idamkan. Kami
sangat menikmati malam ini, selanjutnya kami pergi ibadat digereja babru dan
kebetulan juga ada 3 orang personil mahasiswa STP Nyarumkop cabang dari
pontiank secara inisiatif turne melayani umat di paroki saggau ledo, disana
umatnya Ramai dan antusias apalagi menyambut hari raya Natal, saat menayanyikan
lagu – lagu pujian hingga ibadat selesaipun anak – anak asmikaya pada seru
–seruan melantunkan lagu pujian yang pernah diajarkan kawan – kawan mahasiswa
STP beberapa bulan lalu. Mereka sangat bersemangat untuk menyambut hari raya
natal yang tinggal seahari lagi tepat tanggal 25 desember 2011 dan mestinya
nanti akan dilanjutkan menyambut tahun baru 1 january 2012. Setelah ibadat kami
saling berkenalan dan ternyata mereka kenal akrab dengan kawan-kawan SMA 1
angkatanku yang bersama mereka tempat kuliah.
Perbincangan kami dilanjutkan dirumah pemimpin umat, kami
diterima dengan sumringah senyum ibu apalagi ditambah sungguhan minuman dan
tawaran hidangan malam dengan daging kijang juga 1 crat minuman kaleng yang
ternyata produk Malaysia. Kebetulan aja akses ke perbatasan jagoy babang hanya
20 km dari pada ke kota bengkayang hingga 60 km dan harganya lebih terjangkau.
Kami sangat menikmati kebersamaan malam ini tak terasa jam
sudah menunjuk angka 12. Banyak hal menjadi tofik hangat meja ditambah minuman
pelicin lidah orang Dayak pada umunya (Arak). Ah terima kasih banyak Pak kami
sudah dijamu malam ini sambil menyalami untuk mengucapka selamat natal dan
tahun baru akhirku. Ya sama –sama timpal Bapak sembari senyuman renyahnya
nempel seakan mendamaikan istirahat kami malam ini.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus