Social Icons

Pages

Rabu, 28 Desember 2011

Humor Perbatasan Malaysia

Humor perbatasan; hari juma't lalu dengar cerita kawan.
suatu siang saya mampir di Entikong perbatasan kalbar dengan Malaysia dikampug Entubuh bagian malaysia. aku diundang natalan kerumah sesepuh perbatasan, sang kake panggilan akrabnya.
Rumah seorang kake itu persis sebagian Rumahnya di Indonesia dan bagian lainya (dapur) di Malaysia.

suatu siang sang ketika kami datang Kakepun pulang dari kebun Ladanya samping rumah, yang juga berada persis sebagian lahanya di Indonesia dan sebagian lainya dimalaysia.

Perjalanan Natalku ke Bengkayang



Perjalananku menjelang Natalan di bengkayang

Sore 20 desember 2011 bergegas pulang dari jalan 28 Oktober siantan tempat hari-hariku bekerja di lembaga sosial, sekitar jam 2 menjelang senja kami melaju ke singkawang bersama Firmius teman 1 Asramaku dulu.
Sampai di sei pinyuh cuaca dingin menusuk tulang lalu kumenepi singgah di warkop untuk sekedar melepas lelah. Akupun mencicipi makanan, seketika itu juga terbayarlah rasa laparku
Lalu kami melanjutkan kembali perjalanan kami, tidak lam kemudian awan mempawah menyiram perjalaan kami, basah kuyup, kerituing tanganku. Gelap meliputi mengawal hujan kian menghujam muka, setia hingga kota singkawang.
Jam 10 malam kami tiba di rumah mama devy kaka kandung firminus teman perjalananku.

Senin, 19 Desember 2011

Natalku ke-22

cahaya lilin natal tahun ini samar
gemerlap dari kejauhan
menyita perhatian lalat -lalat usang, berlari dari sampah trotoar menuju altar,
bersujud, merayu lilin dengan semangkuk doa supaya percikan cahaya menyobek suasana pohon cemara.
perih minta ampun, sembari memuja sepotong gaung Dunia 2012.

                                                                       
 
                                                                                                                       VB, pinggir jalan. 28 Oktober.2011

Jumat, 09 Desember 2011

Bergulat Janji



Kami seraya tidur selama ini
dinina bobok wakil negeri
disetiap subuh GARDA BATAS
Neruan kepulan embun janji

kini embun sudah sirna, kering, dibungkam matahari SENAYAN
cepat berganti senja
pupus harapku terhadap garuda
Menunggu... sejak merdeka.

Kamis, 08 Desember 2011

Keraih jari dua

Keraih jari dua

Senja 22 November 2011 di Patoka begitu lidah warga Entikong akrab menyebutnya. Kawasan itu tidak jauh dari PLB Entikong hanya 2 km dan 10 menit ditempuh dengan kendaraan motor roda dua, suasan struktur tanahnya berbukitan banyak gunung mengelilingi sekitar, kulihat aktivitas warga sekitar asyik menikmati segala macam hiruk pikuk music disko dimasing-masing petakkan Rumah yang katanya konon perumahan itu bekas karyawan PT. Patoka yaitu perusahaan alat berat yang sempat jaya beberapa tahun silam.

Rupanya sepeninggalan PT tersebut menyisakan kebiasaan ala kultur  atau gaya hidup warga perusahaan kebanyakan, seperti cerita ka Maria Ibu 1 anak ini menerangkan dengan bibirnya mengulum senyum, dulu 3 tahun lalu memang suasana disini sudah demikian adanya, sampai saat ini, lanjutnya.
Lalu aku bersemangat menggali lagi, sebenarnya ka, para penikmat suasana ini  warga asli atau orang pendatang? Mereka itu persisnya kebanyakan memang orang pendatang dan sebagian ada juga warga asli yang terpaksa ngontrak faktor ekonomi.
Disana ada lima blok perumahan yang keseharian aktivitasnya riuh dengan suasana kota, ini sih Betingnya Entikong kataku, yah begitulah sahut Bang Donat suaminya.
Namun seberapa texas lokasinya lanjutku penasaran?