Umur Kampung dengan Geleri Gelirya
Pangkalant Palmdalale Jahanang Loncek |
Loncek adalah kata yang sangat
mudah diucapkan tapi jarang digemakan. Kini adalah musim bunga durian mekar, bisa
dihitung 6 bulan kemudian akan panen durian Parene’k-an. Dirumah Pak Eti’ atau sebut saja Bapaknya Edi
kawan sakarayungan (sahabat karib), masa ini pula sedang tak berduit, tapi
hobby jalan kekampung-kampung.
Apalagi anehnya kita tak punya
pekerjaan. Makanya saya sering mensugesti otak dan pola pikir dengan kata
“GILA” yang dalam komunitas KTM PPB (kelompok tani muda palambon pucuk baguas)
diadaptasikan dengan defenisi apa yang selalu akrab dengan ide-ide nakal,
menghentakan pikiran siapapun yang mendengarnya.
Uniknya lagi ide-ide itu
sederhana, biasa dibicarakan kalangan tua atau setidaknya orang-orang kampong
yang sudah berumur atau sedang menikah, juga pembicaraan itu diulang-ulang
setiap malam nonton sinetron, setiap pagi diteras-teras pelataran, dibawah
pohon cempedak; tempat paforit bagian Bansal melafalkan angka mulai dari jumlah
1, 2, 3, dan 4 sekiranya disela mesin genset (generator set-up atau Diesel
jenis TS, Dompeng 13 dan kulita/pelita) bersahutan dari ujung kumangk’ ai’ ,
Bansal, Kalampe, Paser, Lola hingga katiak Sambas, Jahanang serta Sawit
palmdale seirama dengan Bensol dan piringan somile menghadirkan rupiah demi
rupiah.