Hari ini dapa pengalaman baru lagi
ini kali ke-2 nya disyuting oleh wartawa TV Nasional.
kalau dulu Raksasa nasional, hari ini anakan media elektronik diantara raksasa itu. bukan juga secara kebetulan narsis, tapi karna pernah melatih ORANG KAMPUNG menulis di internet untuk memberikan informasi sebagai warga negara terkini langsung kepada publik dunia maupun pemerintah struktural RI.
Temanya sederhana saja bagaimana masyarakat menuliskan pengalaan sehari-hari disekitar kampung masing-masing 5 kabupaten perbatasan dengan ragam kebutuhan mendesak. paling mereka hanya butuh halihal sederhana seperti energi Listrik, akses informasi juga transformasi.
kalau menyimak, melihat, merasakan dalam lebur diaktivitas keseharian mereka, kita dapat dipastkan akan menemui beberapa kendala. diataranya bagi kita yang sudah terbiasa menggunakan energi listrik disetiap berkegiatan, misal perlu charger Hp, Labtop, DVD/CD, hingga nonton TV tidak bisa seharian atau 24 jam. disana terbatas, kita bisa menikmati itu semua jika malam hari saja (pukul 18:00-20:00) kalaupun pingin 24 jam maka kita harus membeli solar/bensin seharga Rp. 10.000-12.000,- per liter x 2 Ltr per jam jadi total Rp. 240.000 - 288.000,- kalau saja sebulan penuh maka total Rp. 8.640.000. fantastis, luar biasa dan sangat menggelikan. hanya untuk mendapatkan kemudahan komunikasi saja dalam 1 bulan perlu nominal hampir 10 juta rupiah, belum kebutuhan sembako, pangan dan papan, entertain, dll....
sungguhpun mengalami hal ikhwal diatas, warga perbatasan masih senang dan bertahan dalam keadaan itu. mereka mencoba melakukan banyak upaya alternative untuk bertahan hidup dalam serba keterbatasan akses.
pengalaman mereka hari ini menegaskan pengalaman hidup sejak era kemerdekaan RI, 67 tahun silam, konteks Borneo. maka dalam program Border Blogger Movement (BBM) yang dilakoni oleh Borneo Blogger Community (BBC) kerjasama dengan perkumpulan Mata Enggang (ME) Pontianak semakin menggeliat bercerita akan pengalaman-pengalamannnya lewat webblog http://www.borderblogger.org
banayak pihak melirik kesana, bahkan minta bergabung kedalam situs dan mengikuti segala perkembangannya. progres yang terjadi adalah, peserta awal pelatihan BBM sekarang menjadi guru webblog diantara sesama warga kampung secra sporadis dimasing-masing kecamatan perbatasan.
tujuan dari program ini, adalah supaya menjadi media menyampaikan keluh-kesah akan kebutuhan warga kampung perbatasan selayaknya warga negara secara langsung tanpa perlu melewati struktural birokrasi yang antrean panjang dari Kades-Camat-Bupati-Gubernur hingga sampai di Cabinet Indonesia Bersatu jilid I & II. mungkin juga mereka sudah pada titik jenuh mengadu, karena tak kunjung bisa menikmati harta borneo yg dikeruk untuk pertiwi.
dengan wadah ini, mereka senang ada kawan sependeritaan sebagai warga kampung dan warga negara Republik Indonesia. minimal mereka bisa saling curhat dan sekawan diantara sepanjang perbatasan Borneo.
Asriyadi Alexander Mering
Manejer Program berceloteh diwawancarai wartawan kompasTV
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus