Jalanan,
2012
Kebanyakan
orang cukup dengan curhat untuk mengatakan tujuan hidup masing-masing, di
sebuah kampung "Otong" namanya kaya akan sumberdaya turun-temurun, semuanya tersedia. apalagi dikelilingi danau Lait yang luasnya > 900 Ha. ada 11 pulau kecil lainya saling memberi pesona terhadap yang lainnya, indah sungguh saat sunset tiba, mendayung perahu, wah bagi sepasang kekasih pasti seakan meneratkan hubungan asmaranya kalau berda disana.
kalau ada kesempatan akan ku ulangi masa-masa di-sana, dimusim "durian" kini, wah warga Otong pada ramai mondok ke-gunung Lait sebelah danau. podok terbuat dari papan bahkan dari atap daun Aping (sejenis rotan), pondok dibuat berkelompok menurut waris atau garis keturunan, pada musim kali ini ada 13 kelompok.
kami sudah 3 minggu semenjak akhir november sudah mondok disini, ucap "Suparmin (30) tahun pemuda Otong".
keseharian kami memang disini, anak-anak sekolah berangkat dari sini, kami pulang nyebrang ke-kampung hanya sesekali kalau beri/ngumpan ternak (ayam, babi, dan ikan kelompok) juga keperluan lainnya.
kami kerja ke "perusaha" (Dempek/bauksit dan sawit/MSP, SML) juga berangkat dari sini.
uniknya memang dikomunitas Adat Dayak Tobak ini punya kebiasaan setiap musim durian tiba semua aktivitas terpusat di pondok durian, seperti melakukan aktivitas lain (membersihkan/inyian ladang, Noreh, dll pasti berangkat dari pondok, singkatnya pondok durian dijadikan setra hidup kala musim durian tiba. menarik jika kita datang disana, disela waktu pagi sampai sore anggota keluarga yang tidak bekerja di "perusaha" mengolah durian kualitas (b atau c) menjadi "tempoyak". nah disini nih menjadi kebiasaan tradisi mereka, bikin tempoyak karena ada alasan; pertama, tidak semua dari hasil mondok mampu langsung dimakan. kedua; supaya tahan lama (biasanya bisa bertahan 2 tahun). ketiga ; sisa jual. keempat; tentunya untuk keluarga-keluarga yang jauh hhhee
ekosistem tersedia di - lingkup
danau 12 pulau ini. bagi banyak orang yang sempat melihat dan bahkan
menginjakan kakinya disana, jejak mereka
pondok
durian
hidup
ini mahal, tidak ada kehidupan di Pontianak seperti dihutan pondok durian Otong
(Pak Egi, Bang Sawa, Lusy, Mak Yuda dkk)
nginap
dipondok semalam, numpang tidr, pondok (dango) atap daun, dinding daun, ada karoke,
genset, perkelompok sesuai waris, mandi didanau, pasang pukat, dapat ikan
lalemok, seluang, sembahyang (stp nani/mona) ngajar sekolah minggu. Pulang
mandi dijalan sungai diantara pondok duria, dikasi durian untuk makan dan bekal
pulang. (Nenek; 4 buah pesan jangan ditukar dengan kawannya ya!!) “nenek
nanti kalokamu kekampung lagi minta foto untuk ditinggal keanak bah”
pulang
dibekali durian
pinjam
Tarigi (alat untuk bawa muatan seperti dimusim Buah dll)
ketinggalan
tas, kembali lagi saat tau disimpang remba kedokok mau ambil korek api untuk
ngerokok
manggang
lele dikkorek, bagi duren dan tempoyak.
Istirahat
malam
bersambung, .....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar