Masih ingat bulan desember tahun 2011 lalu, aku dapat kesempatan turut dalam kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas Garda Batas Lini I Entikong yang difasilitasi oleh Lembagga Yayasan
Pemberdayaan Peafor Nusantara (YPPN), 3 bulan lalu aku aktiv sebagai tenaga volunteer diberbagai kegiatan pembinaan pada sekolah binaan di 6 kabupaten/kota (Pontianak, Kubu Raya, Kota singkawang, Sambas, Bengkayang, dan Landak)
dalam suatu kesempatan ini lewat jam 7 malam, kami berempat; sebut saja Pak Kahar Dosenku di fakultas Hukum Untan, bang Mimik dan bang Don sopir kami. saat bertamu dirumah Pak "Martinus" ketua BPD desa Entikong terlihat sibuk meapikan lengan bajun hijau berkerah, tapi bukan kemeja.
ah seperti akan menyambut tamu penting aja, pikirku....?
mungkin Beliau yang keseharian bekerja sebagai "Tukang rumah" juga sisa waktu kerjanya dimanfaatkan unttuk mengolah sawah serta kebun lada, yang kata Bapak 2 anak ini itulah kesehari (an) kerja kita dikampung. kalau tidak banting tulang dengan cara lokal tradisional "Endak ada kemaju" lanjut suami dari Ibu Rofina yang kesehariannya juga mengelola kantin sekolah di SD depan rumah (SD N 7 SONTAS)--->(lalgi - lagi (an) hilang)
sedikit curhat pak ketua BPD desa Entikong ini seakan mengadukan bahwa selama ini desa perbatasan tidak pernah diperhatikan nasib ekonomi keluarga, terabaikan regulasi tambah Pak Kahar, S.H,LLM
saking asyik larut dalam bincang malam jam sudah menunjukan pukul 20.45
lalu kataku kepada pak martinus, apakah selama ini peeritah daerah sanggau pernah memberikan penyuluhan pertanian lewat PPL
lalu, "Sebenar itu kemau kita".......
(kata serapan atu setiap kata yg berakhiran (an) bagi mereka tidak ada). hhhhe.... inilah keunikan dari catanku tempo hari....!!!
sontak jawab Pak martinus memecah niat pemerintah pusat yang turunannya kebijakan daerah masih tinggal rencana entah sampai kapan niat kebijakan menjadi nikmat kebijakan ...? bagi sumber Daya Politik senayan
alhasil diskusi niat ini mencetuskan pengalaman dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, kewarganegaraan serta tata klola pemeritahan Desa yang baik, dalam pelatihan selama 3 hari di aula kantor cama Entikong. dengan Nara sumber ; Pak Eliyakim Simon Djalil mantan Bupati sintang, Pak Dr. ir. Kristianus, M.Si pakar Perbatasan, Pak Willy Brodus Pemdes sanggau dan Pak Toni Pemdes provinsi kalbar.
Pemberdayaan Peafor Nusantara (YPPN), 3 bulan lalu aku aktiv sebagai tenaga volunteer diberbagai kegiatan pembinaan pada sekolah binaan di 6 kabupaten/kota (Pontianak, Kubu Raya, Kota singkawang, Sambas, Bengkayang, dan Landak)
dalam suatu kesempatan ini lewat jam 7 malam, kami berempat; sebut saja Pak Kahar Dosenku di fakultas Hukum Untan, bang Mimik dan bang Don sopir kami. saat bertamu dirumah Pak "Martinus" ketua BPD desa Entikong terlihat sibuk meapikan lengan bajun hijau berkerah, tapi bukan kemeja.
ah seperti akan menyambut tamu penting aja, pikirku....?
mungkin Beliau yang keseharian bekerja sebagai "Tukang rumah" juga sisa waktu kerjanya dimanfaatkan unttuk mengolah sawah serta kebun lada, yang kata Bapak 2 anak ini itulah kesehari (an) kerja kita dikampung. kalau tidak banting tulang dengan cara lokal tradisional "Endak ada kemaju" lanjut suami dari Ibu Rofina yang kesehariannya juga mengelola kantin sekolah di SD depan rumah (SD N 7 SONTAS)--->(lalgi - lagi (an) hilang)
sedikit curhat pak ketua BPD desa Entikong ini seakan mengadukan bahwa selama ini desa perbatasan tidak pernah diperhatikan nasib ekonomi keluarga, terabaikan regulasi tambah Pak Kahar, S.H,LLM
saking asyik larut dalam bincang malam jam sudah menunjukan pukul 20.45
lalu kataku kepada pak martinus, apakah selama ini peeritah daerah sanggau pernah memberikan penyuluhan pertanian lewat PPL
lalu, "Sebenar itu kemau kita".......
(kata serapan atu setiap kata yg berakhiran (an) bagi mereka tidak ada). hhhhe.... inilah keunikan dari catanku tempo hari....!!!
sontak jawab Pak martinus memecah niat pemerintah pusat yang turunannya kebijakan daerah masih tinggal rencana entah sampai kapan niat kebijakan menjadi nikmat kebijakan ...? bagi sumber Daya Politik senayan
alhasil diskusi niat ini mencetuskan pengalaman dan pengetahuan tentang wawasan kebangsaan, kewarganegaraan serta tata klola pemeritahan Desa yang baik, dalam pelatihan selama 3 hari di aula kantor cama Entikong. dengan Nara sumber ; Pak Eliyakim Simon Djalil mantan Bupati sintang, Pak Dr. ir. Kristianus, M.Si pakar Perbatasan, Pak Willy Brodus Pemdes sanggau dan Pak Toni Pemdes provinsi kalbar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar